Permainan
Pasar Oligopoli
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
"PRAKTIKUM
ANALISIS TE MIKRO DAN MAKRO "
Dosen Pembimbing :
Dr.Agus
Eko Sujianto, SE, MM
Di susun oleh :
1. Lutfi Alfianita (3223103037)
2. Muhamad Rifa’i (3223103046)
3. Putri Setiya Erdani (3223103057)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
TULUNGAGUNG
2011
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “ Permainan Pasar Oligopoli” dengan baik, serta
tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi kita
Muhammad SAW yang telah membawa dari zaman kebodohan menuju zaman yang sekarang
ini yakni zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tak lupa saya hantarkan terima kasih
kepada:
1. Dr.Maftukin,M.Ag
ketua STAIN Tulung Agung
2.
Dr.Agus Eko Sujianto, SE, MM sebagai
dosen Praktikum AN RUM Ekonomi Mikro
Makro.
3. Semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan
makalah ini
Saya berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan bagi yang membacanya. Amin Ya Robbal
Alamin
Wassalamualaikum Wr, Wb
Tulungagung, 8
Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................... i
Kata
pengantar...................................................................................................... ii
Daftar
isi.............................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
........................................ .................................................................2
B.
.................................................. .......................................................4
C.
....................................................................................................... 11
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Persaingan untuk
mendapatkan keuntungan dalam pasar oligopoli sangatlah ketat Salah satu hal
membedakan bentuk oligopoli dengan bentuk organisasi pasar lainnya adalah
ketergantungan atau tingginya persaingan di antara perusahaan anggota yang
disebabkan oleh sedikitnya anggota. Dalam menentukan kebijakan harga,
iklan, produk, dan lain-lain, perusahaan
harus memperhitungkan kemungkinan adanya reaksi perusahaan pesaingnya.
B.Rumusan Masalah
C.
Tujuan
pembahasan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identifikasi
Isu Utama
a.
Pemaksimalan
keuntungan dalam permainan ini masing-masing individu mendapat tambahan kredit,
keuntungan rata-rata selama kursus dari permainan ini siswa dapat belajar
mengorganisasi dan seolah-olah menganggap diri mereka sebagai manajer satu
perusahaan. Dalam hal ini kemampuan seseorang untuk mengelola suatu perusahan sangatlah
diperlukan karena sangatlah penting bagi siklus atau perputaran suatu
perusahaan.
Salah
satu hal membedakan bentuk oligopoli dengan bentuk organisasi pasar lainnya
adalah ketergantungan atau tingginya persaingan di antara perusahaan anggota
yang disebabkan oleh sedikitnya anggota. Dalam menentukan kebijakan harga,
iklan, produk, dan lain-lain, perusahaan
harus memperhitungkan kemungkinan adanya reaksi perusahaan pesaingnya.
Perusahaan pesaing dapat menentukan kebijakan balasan dalam bentuk apa pun maka
tidak ada model oligopoli yang standar (unik). Masing-masing kemungkinan reaksi
dari pesaing merupakan model oligopoli tersendiri.
b. Untuk
menentukan memproduksi barang dalam jumlah banyak ataupun sedikit, siswa harus
menentukan mangsa pasar dan melakukan perhitungan dalam satu periode barang
tersebut digunakan oleh konsumen, dan juga apakah dalam kurun waktu tersebut
mendapatkan laba.
Pasar
oligopoli bercirikan jumlah penjual sedikit yang membuat persaingan di antara
oligopolis menjadi sangat intensif. Oligopoli adalah bentuk struktur pasar yang
relatif banyak dalam sektor manufaktur atau industri suatu perekonomian.
Beberapa industri oligopoli adalah mobil, rokok, semen, pupuk, penerbangan, dan
lainnya. Hal inilah yang membuat
permainan dan persaingan di pasar oligopoli sangat ketat hal ini tentunya
sangat memicu untuk memperoleh keuntungan yang banyak. Dalam persaingan ini
siswa dianjurkan tidak boleh menandatangani sebuah kesepakatan apapun dari
sebuah permainan tersebut, karena kesepeakatan selama permainan akan mengurangi
peluang kesuksesan dan mengurangi efisiensi pasar. Dalam hal ini siswa
dirangsang untuk banyak belajar membentuk sebuah strategi untuk mendapatkan
keuntungan yang tinggi disini juga harus memperhatikan tingkat emosi mereka
karena kebanyakan dari sebuah usaha mereka dengan melihat saingan mereka akan
mengakibatkan frustasi apalagi jika melihat saingan mereka itu mengalami
kesuksesan dengan produk saingan mereka.
Batasan tentang struktur pasar oligopoli
sering dikaitkan dengan jumlah produsen yang sedikit, tetapi seperti telah
diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah relatif. Dapat saja terjadi jumlah
produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi strukturnya tetap merupakan
oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang dimaksudkan adalah pasar
dikuasai oleh sedikit produsen atau sedikit penjual. Nah, dalam pengertian
sedikit ini masih terjadi variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan, ada yang
mengatakan 8 perusahaan, tetapi ada juga penguasaan sebagian besar oleh 20
perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan delapan perusahaan yang menguasai pasar.
Dalam satu perusahaan harus pintar-pintar melihat
situasi dan kondisi perusahaan yang lain dengan melihat apakah mereka itu
melakukan hal yang sama dengan apa yang perusahaan kita lakukan, dan pediksi
itu harus baik sebagaimana permainan berlangsung. misalnya Pasar oligopoli bercirikan jumlah penjual sedikit yang membuat
persaingan di antara oligopolis menjadi sangat intensif. Oligopoli adalah
bentuk struktur pasar yang relatif banyak dalam sektor manufaktur atau industri
suatu perekonomian. Beberapa industri oligopoli adalah mobil, rokok, semen,
pupuk, penerbangan, dan lainnya. Hal
inilah yang membuat permainan dan persaingan di pasar oligopoli sangat ketat
hal ini tentunya sangat memicu untuk memperoleh keuntungan yang banyak.
c.
Kredit
tambahan.
Pada permainan ini, reward, dalam hal ini kredit
poin diberikan kepada kelompok yang memperoleh keuntungan paling besar,
sehingga akan mampu merangsang iklim kompetisi menjadi lebih kompetitif. Dan
tentunya diperlukan perhitungan yang matang dan spekulasi yang cermat agar
dapat meraup keuntungan yang tinggi/penghasilan yang meningkat, sebab jika
ambisi menaikkan keuntungan tidak diikuti oleh perencanaan yang cermat, tentu
akan membuat perusahaan menjadi runtuh. Biasanya untuk meningkatkan penjualan
di persaingan yang ketat, cara yang sering digunakan adalah permainan harga.
Ketika salah satu perusahaan menurunkan harga, tentu perusahaan lain juga
memperhitungkan penurunan harga demi dapat bersaing dengan perusahaan lain,
tapi cara ini riskan terhadap perusahaan itu sendiri, karena dengan persaingan
yang ketat dan dengan harga yang rendah, profit menjadi sulit didapat, jikapun
profit didapat, tentu jumlahnya tidak bisa sebesar yang diharapkan. Pembacaan
dan analisa kurva permintaan perlu dilakukan dengan cermatt dan langkah yang
tepat dalam merespon kurva permintaan, karena dari sini dapat disusun
strategi-strategii untuk meningkatkan penjualan yang tentunya tidak hanya
semata-mata menurunkan harga, tetapi banyak faktor dan peluang yang bisa
dijalankan untuk meingkatkan penjualan dengan cara yang lebihh bijak dan aman
bagi perusahaan. Tetapi dalam oligopoli, penurunan harga merupakan sesuatu hal
yang wwajar dan niscaya terjadi, karena konsumen adalah segalanya. Jika
perusahaan ada yang menurunkan harga, tentu perusahaan lain juga ikut
menurunkan karena pasar cenderung untuk memilih harga yang lebih murah, seperti
di indonesia contohnya. Namun, hal ini dapat merugikan konsumen karena mutu dan
kualitas barang yang dilepas ke pasar menjadi turun yang disebabkan adanya
perang harga. Meskipun ada yang mempertahankan mutu dan kualitas barang tetap
pada posisi yang baik, bisa diprediksi jika pasar tetap memilih harga murah,
maka perusahaan yang mempertahankan mutu akan lebih cepat gulung tikar, bukan
karena masalah kualitas, tetapi karena pasar kurang berminat dengan harga yang
tinggi. Dan ketika harga sudah ada di bawah, tanpa adanya kesepakatan di antara
oligopolis, harga akan menjadi sulit naik. Karena jika salah satu perusahaan
menaikkan harga, sedangkan perusahaan lain tidak, maka bencana akan terjadi
terhadap perusahaan dengan asumsi bahwa pasar tetap pada selera harga yang
lebih rendah.
Dari pertimbangan-pertimbangan diatas, meningkatkan
keuntungan bukan hal yang mudah saja dilakukan,perlu pertimbangan-pertimbangan
dan perhitungan yang cermat agar mampu bertahan dan bersaing dengan baik di
iklim kompetisi yang ketat.
B.
FOKUS KAJIAN PERMASALAHAN
Pasar oligopoly adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang
merekadapatkantergantungdaritindak-tandukpesaingmereka.Sehinggasemuausahapromosi,
iklan, pengenalanprodukbaru, perubahanharga,
dansebagainyadilakukandengantujuanuntukmenjauhkankonsumendaripesaingmereka.
Praktekoligopoliumumnyadilakukansebagaisalahsatuupayauntukmenahanperusahaan-perusahaanpotensialuntukmasukkedalampasar,
danjugaperusahaan-perusahaanmelakukanoligopolisebagaisalahsatuusahauntukmenikmatilaba
normal di bawahtingkatmaksimumdenganmenetapkanhargajualterbatas, sehinggamenyebabkankompetisiharga di
antarapelakuusaha yang melakukanpraktikoligopolimenjaditidakada.
Strukturpasaroligopoliumumnyaterbentukpadaindustri-industri
yang memilikicapital intensive
yang tinggi, seperti, industri semen, industrimobil, danindustrikertas.
DalamUndang-undang No. 5
Tahun 1999, oligopolidikelompokkankedalamkategoriperjanjian yang dilarang,
padahalumumnyaoligopoliterjadimelaluiketerkaitanreaksi,
khususnyapadabarang-barang yang bersifathomogenatauidentikdengankartel, sehinggaketentuan yang
mengaturmengenaioligopoliinisebagiknyadigabungdenganketentuan yang
mengaturmengenaikartel
Padapersaingan
oligopoly, oligopolies dituntutuntukselaluinovatifdalammembuatprodukdanmeningkatkankualitas,
pelayanan, dsb.Inimerupakanhal yang
harusdiperhatikanjikamelihatketatnyapersaingandalam
oligopoly.Sedikitnyajumlahprodusen/penjualdantingginyakebutuhanmasyarakatmemangmenjadi
lading yang suburuntukdigarapdanditanamiolehparaprodusen/penjual, namun yang
tetaptidakdapatdihindarkanadalahsesuatu yang marakterjadi di dalampersaingan,
yaituperangharga.Peranghargaterjadikarenasalahsatuprodusenmenurunkanhargauntukmenggaetsebanyakmungkinpelanggan,
sehinggaparapesaingnyamautidakmau demi mendapatpelangandankarenatidakmaukehilanganpelanggan,
makaparaprodusenlainpunturutmenurunkanharga demi hal-haldiatas.
Namun,
haliniakanmenjadibencanajikaperanghargatidakdisertaidenganperhitungan yang
matangakanmenghantam oligopolies. Demi melayani “tantanganperangharga”.
Hal initelahdiungkapkanolehSweezy.
MenurutSweezy (1939),
salahsatucirireaksioligopolisjikaterjadiperubahanhargaadalah :
- jikasuatuoligopolismenurunkanhargamakaoligopoliscenderungjugaakanmenurunkanhargakarenatidakmaukehilangankonsumen.
·
jikaoligopolismenaikkanhargamakaakankehilangankonsumenkarenaoligopolis
lain
tidakmenaikkanhargadanakanmendapattambahankonsumendengantanpamelakukanreaksiapapun.
Hal inimenyebabkankurvapermintaan yang dihadapioligopolismerupakankurva yang
patah (kinked demand curve).
Initelahmenimbulkanreaksiberantaidalamhalproduksidanpersaingan,
peranghargamenyebabkan impact yang
bisamenguntungkanterhadapkonsumendanprodusen, tetapibisajugamenyebabkan damage
terhadapkestabilandankenyamanankonsumendanprodusen.
Melihatdariresiko-resiko di atas,
menimbulkansuatunaluridaridalamdiri oligopolies
untukmelakukankolusidengansesama oligopolies
denganmengadakankesepakatan-kesepakatan yang sebenarnyamenurutundang-undang di
Republik Indonesia seperti yang telahdisebutkandiatas.Namunitumerupakanhal yang
bisaterjaditanpaadanyakesepakatantertuliskarenahaltersebutmerupakanreaksi-reaksidanperhitungan-perhitunganatassegalaresiko
yang adauntukmemperolehkeuntunganmaksimal.
Oligopoly merupakan system yang sangat
menguntungkan untuk produsen jika
terjadikeselarasandalammenetukanproduk-produksertahargauntukdilepasdipasaran.Penjualmemilikikuasa
yang besaruntukmenentukanhargabarang/jasa yang
diproduksinya.Sainganbisadiminimalisirapalagijika oligopoly
disertaidengankolusi-kolusiuntukmenguasaipasar. Hal
iniakanmembentuksemacamkomunitas yang bisauntuksalingmelindungisatusama lain
daalammenghadapisaingan yang akanataubarumunculuntukmelindungikomunitas yang
telahdibentuknya. Sayalebihsukamenyebutkomunitassemacamitusebagai mafia
lintahpenghisapdarahkonsumenuntukmemenuhisegalasesuatu yang diinginkan.Dan initentunyaharusditindaktegasolehpihak
yang berwenang.Namun, tidaksemua oligopoly
dikatakansemacamitusejauhtindakandankebijakan yang
dilakukantidakmerugikankonsumen.
Persaingan yang ketatsepertiitulah yang
menguji durability setiapperusahaan agar mampubertahandalamganasnyabadaipersaingan,
karena di dalamduniabisnis, hal yang miripsepertiterjadi di alam liar, siapa
yang kuatdia yang berkuasa.Nyatanyadalamprakteknyamemangmirip yang
diungkapkanolehMarjinal “yang kuatmenguasai, yang lemahdikorupsi, yang kaya
semakinn kaya, yang miskinsemakinmiskin, yang pintarmembodohi, yang
bodohdibudayakan”.
Tentunyaperlutindakan yang
bijakdalammenjalankanbisnis.Keuntunganmemangpenting,
tetapisenyumpelanggantetaphal yang paling
dapatmerangsangtumbuhnyasuatuperusahaan.
Penerapankebijakandalam oligopoly
perludihitungdengancermatdantelitigunamencapaitujuannya.Perhitungandankecermatandalammembacakurvapermintaanpasar,
kapasitasperusahaan, sertaberapabanyakperusahaan yang bermaindalampasar.
Strategi-startegibarudalammenjalankanperusahaanperludikeluarkandariota-otakkreatifdanjelidaripara
businessman untukdapatmenemukanterobosanbarudalamduniabisnis.Strategi yang
dapatmeningkatkanmutu, kuantitas, danproduk-produk yang baikdalampasaran.
Namun, kesantunantetaphal paling
utamakarenakitainidikenaldanmemangsebagaibangsa Indonesia yang
dikenalsantun.Bersaingmemanghal yang harusdilakukan,
tetapihendaknyadijalankandengancaracerdasdanbijaksanatanpamerugikan orang lain.
Rugikanlahmusuhmudengankualitasmu, bukandengankelicikanmu.
C.
Teori
Oligopoli
Didalam pembahasan ini kita dapat jumpai tentang teori oligopoli.
Oligopoli berarti sedikit penjual. Pasar oligopoli bercirikan jumlah penjual
sedikit yang membuat persaingan di antara oligopolis menjadi sangat intensif.
Oligopoli adalah bentuk struktur pasar yang relatif banyak dalam sektor
manufaktur atau industri suatu perekonomian. Beberapa industri oligopoli adalah
mobil, rokok, semen, pupuk, penerbangan, dan lainnya. Berdasar jenis barang
yang dijual oligopoli dibedakan 2 macam. Jika produknya homogen disebut
oligopoli murni (pure oligopoly).
Jika produknya berbeda corak disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).
Asumsi yang mendasari kondisi di pasar oligopoli adalah pertama, penjual
sebagai price maker. Penjual bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap
perusahaan juga mengakui bahwa aksinya akan mempengaruhi harga dan output
perusahaan lain, dan sebaliknya. Kedua, penjual bertindak secara strategik.
Asumsi ketiga, kemungkinan masuk pasar bervariasi dari mudah (free entry) sampai tidak mungkin masuk
pasar (blockade), dan asumsi keempat
pembeli sebagai price taker. Setiap pembeli tidak bisa mempengaruhi harga
pasar.
Menurut Sweezy (1939), salah satu ciri reaksi oligopolis jika terjadi
perubahan harga adalah :
- jika suatu
oligopolis menurunkan harga maka oligopolis cenderung juga akan menurunkan
harga karena tidak mau kehilangan konsumen.
- jika oligopolis
menaikkan harga maka akan kehilangan konsumen karena oligopolis lain tidak
menaikkan harga dan akan mendapat tambahan konsumen dengan tanpa melakukan
reaksi apapun. Hal ini menyebabkan kurva permintaan yang dihadapi
oligopolis merupakan kurva yang patah (kinked
demand curve).
Salah satu hal membedakan bentuk oligopoli dengan bentuk organisasi
pasar lainnya adalah ketergantungan atau tingginya persaingan di antara
perusahaan anggota yang disebabkan oleh sedikitnya anggota. Dalam menentukan
kebijakan harga, iklan, diferensiasi produk, dan lain-lain, perusahaan harus
memperhitungkan kemungkinan adanya reaksi perusahaan pesaingnya. Perusahaan pesaing
dapat menentukan kebijakan balasan dalam bentuk apa pun maka tidak ada model
oligopoli yang standar (unik). Masing-masing kemungkinan reaksi dari pesaing
merupakan model oligopoli tersendiri.
Semua perusahaan berada didalam kondisi saling tergantung,tindakan
inisebuah perusahaan akan mempengaruhi perusahaan yang lainnya. Reaksi itu bias
menguntungkan,namun bias juga merugikan,baik bagi perusahaan yang mereaksi
ataupun perusahaan yang direaksi. Firm baru tidak mudah masuk kedalam industri
karena adanya entry barriers,seperti operasi yang efisien di suatu industri
memerlukan adanya firm yang besar sehingga hanya sedikit firm saja yang
diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar. Dalam jangka panjangpun jumlah firm
yang bekerja didalam pasar oligopoly tetapsedikit.
Terdapat tiga macam oligopoli dilihat dari cara yang ditempuh oleh
firm-firm didalamnya untuk menyikapi kesaling ttergantungan dan ketidak
pastian,yaitu:
v Oligopoli yang tidak berkolusi (Non-Collusive Oligopoly)
Semua firm tetap bekerja secara individual dan menganggap semua firm lain sebagai pesaingnya. Di dalam oligopoly jenis ini, terjadi gejala
kurva permintaan patah (kinked demand
curve) dan dari sisni muncul gejala kekakuan harga( price rigidity).
v Oligopoli yang berkolusi (Colusive oligopoly atau oligopoly with collusion)
Sebagian atau semua firm yang ada di dalam industri
memilih untuk bergabung saja di dalam suatu kolusi formal(formal collusion). Gabungan firm ini disebut kartel,dan diadakan
dengan maksud mewujudkan kekuatan monopoli. Setiap firm individual tidak
memeiliki kurva permintaan sebab mereka bersama-sama menghadapisatu permintaan
pasar. Selanjutnya,masing-masing firm akan mendapatkan laba sesuai dengan
struktur biayanya masing-masing.
v Oligopoli dengan kolusi diam-diam ( tacit collusion atau informal collusion)
Di mana yang terjadi di sini adalah munculnya gejala kepemimpinan-harga
atau prizce leadership. Adaa 3 macam kepemimpinan harga oleh firm barometer (
barometric firm),oleh firm domain ( domainant
firm) dan oleh firm yng berbiaya rendah ( low-cost firm).
ü Ciri – ciri pasar Oligopoli
(1) a.Terdapat beberapa orang produsen dengan konsumen
yang relatif banyak. Tiap produsen mempunyai pengaruh atas harga.
(2) b.Terdapat barier to entry bagi produsen lain
sehingga jumlah perusahaan akan cenderung konstan.
(3) c.Penguasaan pangsa pasar ditunjukkan dengan nisbah
konsentrasi penjualan yang dihitung berdasarkan jumlah atau persentase aktiva
perusahaan terhadap total aktiva pasar.
(4) d.Perang harga merupakan kartel.
(5) e.Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan
cenderung melakukan merger dengan perush yang kuat.
(6) f.Inovasi dan penguasaan terhadap tehnologi
merupakan unsur yang penting dalam kemajuan perusahaan.
Perbaikan kualitas produk akan memperluas pangsa
dan menurunkan biaya produksi yang tidak akan bisa ditiru dengan cepat oleh
pesaingnya.
D.
Solusi Penanganan Masalah
Persaingan
dalam pasar oligopoli sanagatlah ketat, karena dalam hal ini minat konsumen lah
yang menentukan keberhasilan dalam pasar ini. Dalam hal ini maka memungkinkan
untuk pelaku pasar lain masuk dalam kegiatan pasar tersebut. Tapi dalam
persaingan ini tidak lah menjadi hal yang sangat mudah, ini dikarenakan pelaku
pasar yang baru harus mampu melakukan analisa struktur pasar untuk menentukan
posisi relatif dirinya terhadap perusahaan lain di pasar. Setelah menentukan
posisinya maka perusahaan akan mampu menentukan strategi untuk bersaing dalam
kegiatan pasar. Bagi perusahaan baruyang akan masuk ke pasar, analisis
struktural pasar diperlukan untuk menentukan pasar tersebut menarik atau
maksudnya kita bisa mengambil laba semaksimal mungkin buat perusahaan ataukah
malah membuat rugi perusahaan kita.
Dalam
artikel diatas disebutkan dimana tiap siswa menjadi pelaku usaha atau memegang
sebuah perusahaan dan menawarkan suatu produk yang sama. Dalam hal ini siswa
haruslah mampu menjual produk mereka dan meraut keuntungan yang semaksimal
mungkin. Tetapi dalam pasar oligopoli kita kenal memiliki kelemahan dan
kelebihan dalam pelaku pasarnya, kelemahan dan kelebihan itu antara lain :
Kelemahan dari pasar oligopoli:
- Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
- Kemungkinan adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen
tidak beroperasi pada AC minimum.
- Kemungkinan adanya “eksploitasi” terhadap konsumen maupun buruh seperti kasus monopoli.
- Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang kronis dan ini merugikan masyarakat secara makro.
- Dibutuhkan Investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena
adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi
pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar.
- Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah
produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi
barang sejenis.
- Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan
perusahaan lain untuk menyainginya
- Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak
waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki
pasar
- Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang
dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat
Kelebihan dari pasar oligopoli :
1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan
produksi
2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan
keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
3. Menekan hambatan perusahaan yang mau masuk
4. Diadakan UU melarang kerjasama antara perusahaan
oligopoli baik secara diamdiam/terbuka. Merubah struktur pasar oligopolitis
dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang
diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan yang ada.
Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam
sistem pasar oligopoli
maka akan kita tentukan bagaimana menghadapi solusi semacam ini. Dalam konteks ini kita haruslah mengenal dulu arti persaingan. Persaingan itu sendiri merupakan sebuah cara atau suatu tindakan beberapa invidu atau kelompok untuk mendapatkan suatu hal yang dia inginkan, menurut “PORTER” ada 5 hal kekuatan dalam persaingan pasar oligopoli, yaitu :
maka akan kita tentukan bagaimana menghadapi solusi semacam ini. Dalam konteks ini kita haruslah mengenal dulu arti persaingan. Persaingan itu sendiri merupakan sebuah cara atau suatu tindakan beberapa invidu atau kelompok untuk mendapatkan suatu hal yang dia inginkan, menurut “PORTER” ada 5 hal kekuatan dalam persaingan pasar oligopoli, yaitu :
1.
Masuknya pesaing baru.
Perusahaan baru merupakan pesaing yang berat dalam persaingan pasar,
ini
dikarenakan perusahaan baru memiliki semangat bersaing
yang tinggi serta memiliki kesiapan untuk mnglahkan pesaingnya.
2.
Ancaman dari produk
pengganti ( Subsitusi ).
Kebijakan perusahaan penghasil produk subtitusi atau
barang pengganti dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
perusahaan memperoleh laba.
3.
Kekuatan tawar menawar
pembeli.
Kekuatan dalam hal tawar menawar konsumen dapat pula
menjadi faktor penghambat dalam hal menciptakan laba.
4.
Kekuatan tawar menawar
pemasok.
Kekuatan dalam hal ini juga dapat berpengaruh terhadap
perusahaan dalam hal memproduksi barang.
5.
Perusahaan perusahaan
yang bersaing dalam pasar tersebut.
Banyaknya sumber produsen dalam hal ini merupakan
permasalahan pokok dalam hal persaingan.
Setelah
mengetahui itu, kita akan memberikan solusi dalam hal memenangkan persaingan
dalam pasar. Strategi itu antara lain adalah :
1.
Strategi biaya rendah (
cost strategi )
Perusahaan yang bersaing dengan strategi biaya rendah
haruslah berusaha menemukan dan mengekploitasi semua sumber pembiayaan
produksi, seperti bahan baku yang murah, managemen yang efisien.
2.
Strategi diferensiasi (
differentiation strategi )
Dalam strategi ini, produsen haruslah mempunyai
gagasan dan ide yang gemilang untuk menghasilkan suatu produk yang unik dan
tidak bisa ditiru oleh produsen laen.
3.
Strategi fokus
Ini dilakukan oleh perusahaan dengan
mengkonsentrasikan pelayanan kepada konsumen secara spesifik.
4.
Kualitas dan kuantitas
barang
Secara umum, kualitas dan kuantitas barang merupakan
salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh konsumen, oleh karena itu produsen
diharapkan mampu menberikan kualitas dan kuantitas barang dengan
sebaik-baiknya.