PERENCANAAN SDM
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perencanaan sumber daya manusia dicirikan oleh suatu
keterkaitan utama antara peencanaan strategis sumber daya manusia. Perencanan
SDM merupakan pengambilan keputusan dalam menyewa dan menempatkan serta dalam
perusahaan. Keduanya melibatkan rancangan pekerjaan, rekrutmen, skrining, kompensasi,
pelatihan, promosi dan kebijakan pekerjaan. Perencanan SDM strategik merupakan
suatu proyeksi bagaimana suatu perusahaan merencanakan untuk memperoleh dan
memanfaatkan sumberdaya manusia dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal
eksternal global.
Kebutuhan perusahaan akan SDM dimasa datang
merupakan salah satu titik sentral dari fungsi perencanaan SDM. Tidak ada suatu
perusahaan pun yang tidak melakukannya, walau sekecil apa pun ukuran perusahaan
tersebut. Yang membedakannya adalah metode atau teknik perkiraan yang dipakai
mulai dari yang sekedar tipe intuitif sampai nke teknik yang komplek.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian perencanaan manajemen sumber daya manusia?
2. Bagaimana
keterkaitan antara perencanaan strategis perusahan dan keseluruhan fungsi SDM?
3. Jelaskan
sifat perencanaan sumber daya manusia!
4. Sebutkan
faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis kebutuhan
SDM!
5. Apa
tujuan dari perencanaan sumber daya manusia?
6. Bagaimana
perencanaan SDM dalam perspektif syariah?
7. Apa
manfaat menganalisis kebutuhan SDM?
8. Sebutkan
faktor-faktor yang memengaruhi analisis kebutuhan SDM!
9. Apa
teknik yang digunakan dalam perkiraan SDM?
C.
Tujuan
Untuk menambah wawasan tentang perencanaan dan
analisis kebutuhan sumber daya manusia, untuk mengetahui segala hal dan
bahasan-bahasan tentang perencanaan sumber daya manusia dan juga analisis
kebutuhan sumber daya manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
A.
Pengertian
Perencanaan SDM
Sumber daya
manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan
bahwa: “Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja
didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti
mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan
rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom
(Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja adalah
proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai
secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.[1]
B.
Pilihan
Srategik
Keterkaitan antara perencanaan strategis perusahan dan
keseluruhan fungsi SDM diuraikan dalam gambar 5.1 berikut ini. Rencana
strategis SDM merupakan suatu proyeksi bagaimana rencana perusahaan membutuhkan
dan memanfaatkan SDM. Hal ini
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keseluruhan rencana strategis perusahaan yang
menyediakannya sebagai basis untuk keseluruhan MSDM.
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||
![]() |
![]() |
||||||||
Gambar 5.2 berikut menguraikan bagaimana pilihan-pilihan rencana SDM dilakukan perusahaan menrut ukuran fokus
masing-masing. Hal ini mencerminkan bahwa setiap perusahaan selalu
mempertimbangkan tipe pilihan berdasarkan kemampuan dan termasuk maksud dan
tujuan perusahaan itu sendiri.

· Rekrutmen
· Seleksi
|
· Rekrutmen
· Seleksi
· Pelatihan pengembangan
|
·
Rekrutmen
·
Seleksi
·
Pelatihan-pengembangan
·
System
imbalan
·
System
informasi SDM
·
Keamanan-kesehatan
·
Penilaian
|
Pilihan
kunci dalam perencanaan SDM strategis dapat dan harus dibuat berdasarkan
beberapa demensi kunci. Tiap dimensi mewakili suatu pilihan yang merupakan
suatu komitmen perusahaan pada setiap jenis kegiatan perencanaan, yaitu:
1.
Perusahaan dapat memilih untuk proaktif atau reaktif dalam perencanan SDM. Ia dapat
memutuskan untuk secara hati-hati mengantisipasi kebutuhan dan secara
sistematik merencanakan untuk mengisinya lebih lanjut atau sekedar bereaksi
pada kebutuhan yang timbul.
2.
Perusahan
membuat faktor-faktor penentu yang jangkauanya luas.
3.
Merupakan
formalitas dari perencanaan.
4.
Mengandung
derajat keterikatan perencanaan SDM dengan rencana strategis.
5.
Di dalam
perencanaan SDM terdapat keluwesan, yakni kemampuan dalam perencanaan untuk
meng antisipasin dan terkait dengan faktor-faktor lainnya. Tahap pertumbuhan
organisasi dapat mempunyai efek penting pada perncanaan SDM yang diterapkan.
Organisasi kecil yang hanya mulai dalam tahap embrio sering mengerjakan
perencanaan SDM yang kecil.[2]
C.
Sifat
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM merupakan proses pengambilan
keputusan dengan memperhatikan kemahiran dan pemanfaatan SDM, hal ini sebagai
bagian dari proses penentuan keputusan strategis. Perencanaan SDM berfokus pada
analisis tujuan perusahaan. Sementara perencanaan membutuhkan sumber daya untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan perusahan dan
kebutuhan sumber daya dianalisis dalam kaitannya dengan peran SDM dalam
mencapai sasaran perusahaan.
Perencanaan
SDM merupakan jumlah dari seluruh
rencana yang diformulasi untuk
rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan, struktur pekerjaan, promosi,
dan aturan main dari SDM perusahaan.
Ø
Tekanan
ekonomi
Perencanaan sumber daya manusia
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi berikut.
1.
Kebijakan ketenagakerjaan nasional.
2.
Kebijakan ekonomi nasional.
3.
Otonomi daerah dalam perencanaan pembangunan daerah
masing-masing yang berorientasi pada resaurce based dan keunggulan komparatif
spesifik lokal.
4.
Pertumbuhan ekonomi.
5.
Sistem informasi yang menyangkut jumlah populasi,
pasar input dan output, teknologi, dan sebagainya
Ø
Pasar kerja
Kondisi
pasar kerja dimaksudkan sebagai wujud terjadinya transaksi nsuplay dan
permintaan tenaga kerja , tingkat upah, tingkat keahlian, aspek gender, dan
sebagainya yang dapat mempengaruhi perencanaan SDM.
1.
Lima penentu suplay tenaga kerja, yaitu
1)
Komposisi
populasi berdasarkan jumlah, usia, jenis kelamin, dan pendidikan.
2)
Permintaan
terhadap barang dan jasa.
3)
Sifat
teknologi produksi.
4)
Tingkat
partisipasi angkatan kerja, termasuk yang sedang mencari kerja dan sub kelompok
pokok.
5)
Tingkat upah
umum.
2.
Empat penentu pokok permintaan terhadap tenaga kerja
yaitu tingkat upah umum, tingkat pendidikan dan keterampilan kerja, sifat
teknologi produksi, kondisi kapasitas produksi dan keuntungan perusahaan.
3.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat
Ø Perusahaan
keahlian dan keterbatasan personil
Permasalahan
aspek perubahan keahlian dan keterbatasan personil yang mempengaruhi
perencanaan SDM suatu perusahaan meliputi sebagai berikut.
1.
Lemahnya arah program pendidikan nasional yang kurang
berorientasi pada kebutuhan pasar .
2.
Tingkat pengetahuan dan keahlian lulusan banyak yang
belum memadai.
3.
Perusahaan mengalami kekurangan tenaga ahli
perencanaan SDM.
4.
Pasar kerja mengalami kelebihan suplay karena sedang
krisis ekonomi.
D.
Model
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Faktor-faktor lingkungan seperti
halnya peluang pasar dan personal manajer strategis dapat mempengaruhi
perumusan tujuan pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan dan pengurangan tujuan
dapat dipakai untuk mempertimbangkan rencana SDM.
Pertumbuhan dan pengurangan tujuan
yang ingin dicapai dapat berupa hasil penjualan, pangsa pasar, ukuran aset,
penerimaan dari investasi, pengembangan barang dan jasa baru, jaringan
penjualan, dan pengembangan pasar. Implikasinya adalah perusahaan perlu
menyesuaikan rencana strategis MSDM dengan pertumbuhan dan pengurangan tujuan
tersebut.
Perusahaan
menguji kebutuhan keahlian masa depan menurut jabatan dan kategori pekerjaan.
Apalagi untuk menghadapi tuntutan pasar global yang tidak mungkin dihindari
oleh siapapun. Oleh karena itu, penting memperkirakan keterbatasan dan surplus
SDM untuk tiap kategori jabatan yang ada dalam perusahaan. Apabila
tindakan-tindakan perusahaan telah dilakukan dengan baik, maka perusahaan
mengembangkan kebijakan, rencana, dan tujuan MSDM yang baru, seperti rekrutmen,
seleksi, penempatan, pelatihan, kompensasi, promosi, perhentian sementara, dan
pemutusan hubungan kerja dengan karyawan.
E.
Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang
berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan
perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan
pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas.
Ø Perencanaan
Organisasi
Perencanaan
Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan
perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi
secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia
(suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu
memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan
perencanaan karir.
Kesimpulannya,
PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh,
kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang
harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga
kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan
kebutuhan suatu organisasi.
F.
Perencanaan
SDM dalam Perspektif Syariah
Obyektivitas
perencanaan didalam kajian islam dapat dijelaskan dengan melihat firman Allah
SWT, ”Yusuf berkata: “supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana
biasa: maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali
sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang
amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun
sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan, kemudian setelah
itu akan datang tahun padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa
itu mereka memeras anggur,” (QS, Yusuf(12):47-49)
Ayat ini
menunjukkan bahwa nabi Yusuf a.s merencanakan program untuk beberapa tahun ke depan. Bahwa perencanaan
tidak menafikkan keimanan tapi merupakan salah satu bentuk amal kebajikan yang
berupa ijtihad al ashab (menjalankan sebab). Perencanaan merupakan tindakan
legal secara syar’i. Perencanaan memberikan gambaran secara utuh dan menyeluruh
bagi masa depan sehingga mendorong seseorang untuk bekerja secara maksimal dan
optimal dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan
masa depan adalah bagian perintah al qur’an yang mewajibkan setiap muslim untuk
melaksanakannya, sesuai dengan kapasitas, profesi dan spesialisasinya.
Perencaan harus sebatas kemampuan pengetahuan , apalagi bila di janjikan kepeda
seluruh anggota organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA
A.
Analisis
Kebutuhan SDM
Kebutuan perusahaan akan
sumber daya manusia di masa datang merupakan salah satu titik sentral dari
fungsi perencanaan sumber daya manusia. Tidak ada perusahaan yang tidak
melakukannya walaupun perusahaan itu adalah perusahaan kecil. Yang membedakannya
adalah metode atau teknik perkiraan yang dipakai, mulai dari yang sekedar tipe
intuitif sampai ke teknik yang kompleks. Faktor–faktor yang dianalisis dalam
memperkirakan kebutuhan SDM tersebut terdiri atas faktor eksternal dan internal perusahaan. Analisis kebutuhan SDM tidak hanya
terbatas pada penentuan jumlah dan kualitas SDM yang diperlukan dalam mencapai
tujuan perusahaan saja. Tetapi, perlu pula mempertimbangkan dari mana sumber
SDM yang dapat direkrut. Hal–hal itulah yang antara lain juga sebagai faktor yang perlu dipertimbangkan.
B.
Manfaat
Analisis Kebutuhan SDM
Manfaat analisis kebutuhan SDM bagi perusahaan
meliputi beberapa hal berikut:
a.
Optimalisasi
sistem manajemen informasi utamanya tentang data karyawan.
b.
Memanfaatkan
SDM seoptimal mungkin
c.
Mengembangkan
sistem perencanaan SDM dengan efisien dan efektif
d.
Mengkoordinasi
fungsi – fungsi manajemen SDM secara optimal
e.
Mampu
membuat perkiraan kebutuhan SDM dengan lebih akurat dan cermat.[3]
C.
Faktor –
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
Faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis kebutuhan perusahaan akan SDM/karyawan meliputi perubahan
lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Ø
Perubahan
Lingkungan Eksternal
Sifat
pengaruh perubahan eksternal cukup besar dan sulit diperkirakan. Hal demikian
karena factor – factor eksternal bersifat given dan sangat sulit, bahkan tidak dapat dikontrol oleh perusahaan.
Bentuk – bentuk perubahan lingkungan eksternal, meliputi:
a.
Kondisi
perekonomian makro
Kondisi
perekonomian makro, seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai rupiah sangat mempengaruhi aktivitas dan kemajuan
bisnis ditingkat mikro. Selain itu, perubahan ekonomi makro ini pun dapat
berupa surplus dan defisitnya (kekurangan) angkatan kerja., perusahaan relative
mudah merekrut karyawan baru dengan tingkat upah relative murah.
b.
Hukum, politik, sosial
Sisi hukum dalam bentuk peraturan – peraturan, seperti yang menyangkut hak cuti, hak waktu kerja, upah minimum regional,
dan hak jaminan sosial karyawan
dapat memengaruhi perencanaan kebutuhan SDM / karyawan.
Sisi politik, perusahaan akan mengalami kesulitan yang lebih besar dalam berbisnis,
utamanya dalam mengekspansi usahanya, jika kestabilan politik selalu terganggu.
Dengan demikian, pada gilirannya ketidakpastian kestabilan politik akan
berpengaruh pada kualitas perencanaan kebutuhan SDM yang handal.
Sisi sosial budaya, perusahaan pun tidak jarang mengalami kesulitan dalam perencanaan SDM.
Misalnya, tidak ada yang membantah jika unsur social budaya masyarakat bisa
member ciri pada etos kerja. Oleh karena itu, perusahaan cenderung akan
merekrut SDM dengan ciri etos kerja yang tinggi dari beberapa daerah tertentu.
c.
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
berpengaruh terhadap kebutuhan SDM yang akan digunakan perusahaan. Bentuk tersebut misalnya dalam aspek keunggulan efisiensi, teknologi,
kualitas SDM, tingkat upah, dan peluang ekspansi usaha serta pangsa pasar
komoditi.
d.
Persaingan Usaha
Persaingan usaha merupakan bentuk lain yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan kebutuhan SDM.
Ø
Perubahan Lingkungan Internal
Perubahan kondisi internal perusahaan meliputi
perubahan kondisi perusahaan dan karyawan. Perubahan kondisi perusahaan
meliputi perkembangan investasi atau ekspansi usaha, pemanfaatan sumber daya
produksi (barang dan jasa), dan pangsa pasar.
a.
Perubahan kondisi perusahaan
Kondisi perusahan yang sehat dan kurang sehat dilihat
dari sisi efisiensi akan
berpengaruh terhadap permintaan atau kebutuhan SDM.
b.
Perubahan
kondisi karyawan
Perubahan
kondisi karyawan yang relatif mudah dilihat adalah dari segi – segi perilaku,
penguasaan teknologi, ragam kebutuhan karyawan, tingkat kehadiran, dan
perputaran karyawan yang semuanya itu akan berpengaruh pada produktivitas
kerja. Semakin banyak jumlah karyawan yang berperilaku di luar kehendak
perusahaan, semakin perlu analisis kebutuhan SDM direvisi lagi. Perencanaan
harus dilakukan secara berkala untuk memperkecil kerugian – kerugian yang dapat
muncul.[4]
D.
Teknik
Perkiraan Kebutuhan SDM
Teknik perkiraan kebutuhan SDM meliputi
perkiraan jangka pendek dan jangka panjang. Yakni:
Ø
Teknik
perkiraan jangka pendek
Teknik
perkiraan jangka pendek akan kebutuhan SDM didasarkan pada pertimbangan
kebijakan perusahaan akan anggaran dan beban kerja serta analisis struktur
perusahaan (Simamora, 1995).
a.
Analisis
anggaran
Di
kebanyakan perusahaan, perkiraan kebutuhan SDM dicapai dengan proses
penganggaran. Besar kecilnya anggaran menentukan berapa jumlah, tipe, dan
kualitas karyawan yang diperlukan.
b.
Analisis
beban kerja
Beban kerja
seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis
pekerjaannya. Apabila sebagian karyawan bekerja sesuai dengan standar
perusahaan tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika bekeraj di bawah standar
mungkin karena beban kerja yang berlebih, sementara jika di atas standar,
setiap peneyelia perbaikan mesin dan dua klerk penjualan pada setiap
kemungkinan yang terjadi adalah memberikan estimasi standar yang rendah
disbanding kapasitas karyawan itu sendiri.
c.
Analisi
struktur perusahaan
Struktur dalam perusahaan bisa berbentuk ramping dan gemuk. Jika struktur
perusahaan disetiap lini lebih menggunakan teknologi padat modal, maka akan
semakin ramping struktur perusahaan yang terjadi. Tetapi, jika struktur
perusahaan enggunakan teknologi padat karya, maka akan menjadi gemuk struktur
perusahaan yang akan terjadi.
Ø
Teknik
perkiraan jangka panjang
Teknik
perkiraan jangka panjang terdiri atas analisis permintaan unit dan permintaan
keorganisasian, pendapat pakar, analisis kecenderungan, analisis statistic,
estimasi suplai internal, dan peramalan agregat.
a.
Analisis
permintaan unit
Analisis
permintaan unit merupakan bawah-atas. Disini, para penyelia diberi wewenang
untuk memperkirakan jumlah karyawan yang dibutuhkan ditiap unitnya untuk
periode tertentu. Perkiran tersebut dibawa ke atasan (manajer),
b.
Analisis permintaan
keorganisasian
Teknik
permintaan keorganisasian merupakan pendekatan atas-bawah. Manajemen puncak
membuat keputusan-keputusan tentang jumlah karyawan yang dibutuhkan di masa
datang menurut berbagai kategori pekerjaan, posisi,, dan jabatan setiap karyawan.
c.
Pendapat
Pakar/ahli
Para
pakar/ahli sangat dibutuhkan perusahaan untuk memperkirakan kebutuhan SDM
manakala perusahaan tidak memiliki personalia yang kualifaid.
d.
Analisis
kecenderungan
Dua teknik
perkiraan kebutuhan SDM yang paling sederhana adalah ekstrapolasi dan
indeksasi. Teknik ekstrapolasi mendasarkan pada tingkat perubahan masa lalu.
Semantara teknik indeksasi menandai tingkat perkembangan karyawan dengan
menggunakan indeks.
e.
Analisis
statistic
Analisis
menggunakan hasil simulasi uji statistic dengan mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya perubahan – perubahan internal dan eksternal perusahaan.
f.
Analisis
bagan penempatan
Bagan
penempatan adalah suatu penyajian visual siapa yang akan menggantikan siapa
dalam peristiwa pengisian lowongan jabatan (Handoko, 1992). Menurut Handoko,
informasi untuk penyusunan berasal dari inventarisasi atau system sumber daya
manusia. Didalam bagan tidak terdapat data tentang semua karyawan. Jadi,
terutama hanya yang berkaitan dengan tenaga personalia teknis, professional,
dan manajerial.
g.
Analisis
markov
Asumsi yang
digunakan dalam analisis ini terdapat perpindahan aliran personalia yang harus
diperhatikan oleh perencana SDM, tetapi hanya terdapat lima pergeseran yang
mungkin terjadi dalam suatu system personalia, yaitu:
1.
Karyawan
bisa pindah
2.
Naik pangkat
3.
Turun
pangkat
4.
Keluar
5.
Mengubah
perilaku dan potensi individual mereka.
h.
Model
peramalan agregat (Simamora, H., 1995)
![]() |
En=

En = Estimasi karyawan masa depan (ke - N)
X = Rata-rata produktivitas yang diantisipasi
dari saat ini sampai ke-N
Y = Konversi gambaran kegiatan bisnis
dalam amta uang ke dalam jumlah personalia yang dibutuhkan
Lagg = Tingkat agregat dari kegiatan bisnis dalam
mata uang
G =
Total pertumbuhan yang diantisipasi selama periode ke N dalam nilai mata
uang
BAB IV
PENUTUP
- Kesimpulan
Sumber daya
manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya.
Tujuan
perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan
pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas.
Salah satu manfaat analisis kebutuhan SDM bagi perusahaan adalah optimalisasi sistem
manajemen informasi utamanya tentang data karyawan.
Faktor – faktor yang
perlu dipertimbangkan alam menganalisis kebutuhan perusahaan akan SDM/karyawan
meliputi perubahan lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Teknik perkiraan kebutuhan SDM meliputi perkiraan jangka pendek dan jangka
panjang.
- Saran
Dengan
selesainya makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang ikut andil wawasannya dalam penulisan ini. Tak lupa kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan
kritik yang membangun selalu kami tunggu dan kami perhatikan.
Semoga
Allah SWT membalas semua jerih payah semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dan semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Meldona. Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif
Integratif. Jakarta: UIN-Malang Press. 2009.
Barthos, Basir. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu
Pendekatan Makro. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 1999.
Soetjipto, Budi W, editor A. Usmara. Paradigma Baru
Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Amara Books. 2002.
Mangkuprawira, Tb. Sjafri. Manajemen Sumber Daya
Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002.
Simamora, henry. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. 1995.
http://yudhim.blogspot.com/2008/01/perencanaan-sumber-daya-manusia-psdm.html. Kamis, 20 September 2012.
http://imamshofwan.wordpress.com/2011/10/29/makalan-analisis-kebutuhan-sdm/. Kamis, 20
September 2012.
[1] http://yudhin.blogspot.com/2008/01/perencaan-sumber-daya-manusia-psdm.html.
Di akses Kamis, 20 September 2012
[2] Mangkuprawira, Tb. Sjafri.
Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002.
[3] Ibid., hlm 84.
[4]
Ibid., hlm 84