BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Segala
puji Tuhan SWT tuhan seluruh alam, tidak lupa kami limpahkan kepada junjungan
kami Nabi besar mohammad SAW. Dengan adanya mata kuliah manajemen pemasaran,
yang terdiri dari berbagai bab atau tema, di antaranya adalah Merk Equity atau
ekuitas merek, yang selama ini telah menjadi bahan yang penting dalam dunia
pedagangan produk maupun jasa. Maka saya akan membahasapakah merk itu dan apa
itu merk equity.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah merek
itu?
2.
Pengukuran
ekuitas merk.
3. Manfaat ekuitas merk.
1.3 Tujuan Pembahasan
1.
Untuk
mengetahui pengertian merk.
2.
Untuk
mengetahui peran dan manfaat merk.
3. Untuk mengetahui manfaat ekuitas merek.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Merek
Munurut kotler dalam bukunya yang berjudul The American Marketing Association: merek adalah nama, istilah,
tanda simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang di
maksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok
penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.sedangkan Menurut Rangkuni
dalam bukunya yang berjudul the power of
brands (2002:2) merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek baik akan
memberikan jaminan kualitas, namun pemberian nama atau merek pada suatu produk
hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol saja. Merk dapat juga di bagi
dalam pengertian lainnya, seperti:
a.
Brand name
(nama merk) yang merupakan bagian dari, yang dapat di ucapkan. Misalnya, honda,
pepsodent dan sebagainya
b.
Brand mark
(tanda merk) yang merupakan sebagian dari merk yang dapat di kenali namun tidak
dapat di ucapkan, seperti lambang, desain, huruf maupun warna
c.
Trade mark
(tanda merek dagang) yang merupakan merek atau sebagian dari merek yang di
lindungi hukum karna kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa.
Tanda merek ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan
nama merek.
d.
Copyright (hak
cipta) merupakan hak istimewa yang di lindungi undang-undang untuk memproduksi,
menerbitkan, dan menjual karya tulis, musik maupun seni.
Agar perusahaan dapat menetukan nama merek yang spesifik untuk
suatu barang produk, ada beberapa kriteria yang perlu di penuhi, antara lain:
1)
Merek harus
menunjukan manfaat dan mutu produk
2)
Merek harus
memiliki ciri khas tersediri agar mudah di bedakan
3)
Merek harus
mudah di ucapkan, kenali dan di ingat
4)
Merek sebaiknya
tidak bermakna negatif apabila di terjemahkan dalam bahasa asing
5)
Harus di dartarkan
ke badan hukum agar mendapatkan hak paten
2.2 Peran dan Manfaat
Merk
Merek memegang peranan
sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita
menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya
ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil
produk melalui merek.
2
Pesaing
bisa saja menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan
janji emosional yang sama.
Dapat
disimpulkan bahwa merek mempunyai dua
unsur yaitu:
1.
brand name yang terdiri dari hurup-hurup atau kata-kata yang dapat terbaca
2.
brand mark yang berbentuk simbol, desain atau
warna tertentu spesifik.
Dari kedua unsur merek di atas, selain berguna untuk membedakan
satu produk dari produk lainnya juga berguna untuk mempermudah konsumen untuk
mengenali dan mengidentifikasi barang atau jasa yang hendak dibeli.
Menurut
sadat (2009, p.21), manfaat merek bagi perusahaan dan pelanggan adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2
manfaat merek
|
Fungsi merk bagi konsumen
·
Identifikasi
·
Praktikalitas
·
Jaminan
·
Optimisasi
·
Karakterisasi
·
Kontinuitas
·
Hedonistik
·
etis
2.3 tipe- tipe merek
Pemahaman mengenai peranan setrategik merk tidak bisa di pisahkan
dari tipe2 utama merk, karena masing2 tipe merk memiliki citra merk yang
berbeda. tipe-tipe merek tersebut meliputi:
1.
Atribut brands,
yakni merk yang memiliki citra yang mampu mengkomunikasikan keyakinan atau
kepercayaan terhadap atribut fungsional produk. Kerap kali sangat
3
sungkar bagi konsumen untuk menilai kualitas dan fitur suatu
obyektif atas begitu
banyak tipe merek, sehingga mereka cenderung memilih merk yang di
persepsikan sesuai dengan kualitasnya.
2.
Aspirational
brands, yaitu merk yang menyampaikan citra tentang tipe orang yang membeli merk
bersangkutan. Citra tersebut tidak banyak menyangkut produknya, tetapi justru
lebih banyak berkaitan dengan gaya hidup yang didambakan. Keyakinan yang di
pegang konsumen adalah bahwa dengan memiliki merk semacam ini, akan tercipta asosiasi
yang kuat antara dirinta dengan kelompok aspiransi tertentu ( misalnya,
golongan kaya, populer ,dll). Dalam hal ini status pengakuan sosial dan
identitasjauh lebih penting daripada sekedar nilai funhsional produk.
3.
Experience
drands, mencerminkan merk-merk yang menyampaikan citra asosiasi dan emosi
bersama.
2.4
Strategi Merk
Menurut kotler,
strategi merk adalah sebagai berikut:
a.
Merk baru (new
brand)
sebuah perusahaan dapat menciptakan sebuah merk baru ketika memasuki sebuah kategori produk baru. Strategi ini dapat di lakukan karena tidak ada nama merk yang sesuai.
sebuah perusahaan dapat menciptakan sebuah merk baru ketika memasuki sebuah kategori produk baru. Strategi ini dapat di lakukan karena tidak ada nama merk yang sesuai.
b.
Multi merk
(multi brand)
strategi ini di lakukan bila perusahaan ingin mengelola berbagai nama merk dalam kategori yang sudah ada untuk menyampaikan atau mengemukakan fungsi dan manfaat yang bebeda.
strategi ini di lakukan bila perusahaan ingin mengelola berbagai nama merk dalam kategori yang sudah ada untuk menyampaikan atau mengemukakan fungsi dan manfaat yang bebeda.
c.
Perluasan merk
(brand extension)
strategi ini dapat di lakukan dengan menggunakan sebuah nama merk yang sudah ada atau berhasil guna meluncurkan produk baru atau produk yang di modifikasi dalam srbuah tampilan maupun kategori baru
strategi ini dapat di lakukan dengan menggunakan sebuah nama merk yang sudah ada atau berhasil guna meluncurkan produk baru atau produk yang di modifikasi dalam srbuah tampilan maupun kategori baru
d.
Perluasan lini
(line extesion)
dapat di lakukan dengan cara menperkenalkan berbagai macam feture auat tambahan variasi produk seperti rasa ,bentuk , maupun warna dan kemasan baru dalam sebuah kategori produk yang sudah ada di bawah nama merk yang sudah ada
dapat di lakukan dengan cara menperkenalkan berbagai macam feture auat tambahan variasi produk seperti rasa ,bentuk , maupun warna dan kemasan baru dalam sebuah kategori produk yang sudah ada di bawah nama merk yang sudah ada
e.
Co-branding
co-branding juga dapa di sebut dual branding atau menggabungkan dua atau lebih merk yang sudah ada dengan tujuan memperkuat merk tersebut dan merangsang daya beli konsumen
co-branding juga dapa di sebut dual branding atau menggabungkan dua atau lebih merk yang sudah ada dengan tujuan memperkuat merk tersebut dan merangsang daya beli konsumen
4
2.5
Ekuitas merk (brand equity)
Dengan munculnya konsep ekuitas merek dilatarbelakangi oleh
pemikiran bahwa brand yang kuat adalah suatu aset yang dapat dikalkulasi
nilainya. Artinya brand terebut dapat diperjual belikan sebagaimana aset
lainnya dalam perusahaan.
Pengertian
ekuitas merek menurut Kotler, Armstrong (2003;350):
“Ekuitas merek adalah nilai suatu merek berdasarkan seberapa kuat
merek tersebut mempunyai loyalitas merek, kesadaran konsumen akan nama merek,
kualitas yang dipersepsikan, asossiasi merek dan berbagai aset lainnya seperti
paten, merek dagang dan hubungan jaringan distribusi”.
Ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif
seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler (2000;462), yaitu:
a)
Perusahaan akan
menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil
b)
Perusahaan akan
mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan
pengecer
c)
Perusahaan
dapat mengenakan harga yang lebih tinggi daripada pesaingnya
d)
Perusahaan
lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek
e)
Merek itu
dilindungi perusahaan dari harga yang ganas
Suatu nama merek perlu dikelola dengan cermat agar ekuitas merek
tidak mengalami penyusutan. Hal itu membutuhkan pemeliharaan atau peningkatan
kesadaran merek, mutu dan fungsi yang diyakini dalam merek itu. Ekuitas merek
dapat menambah atau mengurangi nilai produk bagi konsumen, ekuitas merek juga
mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
Dengan demikian Ekuitas Merkadalah kekuatan suatu brand yang dapat
menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari
respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual.
Dimensi-dimensi Ekuitas Merk
1.
Kesadaran
Merek (Brand Awareness)
Sampai mana, nama merek mampu disebutkan oleh konsumen atau
kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan
kategori produk tertentu.Mencakup:
Ø Pengenalan terhadap merek (brand recognition): mencerminkan tingkat
kesadaran yang dangkal.
Ø Kemampuan mengingat merek (brand recall): mencerminkan kesadaran
yang lebih dalam.
5
Ada 4 tingkatan brand awareness yaitu:
1.
Unaware of
brand (tidak menyadari merek) Merupakan tingkat yang paling rendah dalam
piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu
merek.
Ada 4 indikator yang dapat digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah brand antara
lain:
a)
Recall yaitu
seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang
diingat.
b)
Recognition
yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam
kategori tertentu.
c)
Purchase yaitu
seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek ke dalam alternatif pilihan
ketika akan membeli produk/layanan.
d)
Consumption
yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika sedang
menggunakan produk/layanan pesaing
2.
Brand
recognition (pengenalan merek) Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini
penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan
pembelian.
3.
Brand recall
(pengingatan kembali terhadap merek) Pengingatan kembali terhadap merek
didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam
suatu kelas produk.
4.
Top of mind
(puncak pikiran) Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan
pengingatan dan orang tersebut dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek
yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran.
2.
Citra
merk (brand image)
Brand image merupakan bagian dari merk yang dapat di kenali namun
tidak dapat di ucapkan, seperti lambang, desain, huruf dan warna/ persepsi
palanggan atas sebuah produk atau jasa yang di wakili oleh merknya. Citra merk
di kembangkan dari waktu ke waktu melalui kampanye iklan dengan tema yang
konsisiten dan di tanggapi melalui pangalaman langsung konsumen.
Dapat di simpulkan bahwa brand image adalah seperangkat asosiasi
yang unik yang terbentuk dalam benak konsumen sebagai hasi persepsi konsumen
atas identitas sebuah merk. Jenis asosiasi mencakup:
a) Atribut
v Hal-hal yang berhubungan dengan produk: warna, ukuran, disain.
v Hal-hal yang tidak berhubungan dengan produk: harga, kemasan, pemakai,
citra penggunaan.
6
b) Manfaat
Berkaitan
dengan keuntungan yang diperoleh konsumen dari konsumsi merek. Maaka manfaat
citra merk antara lain ialah:
a.
Manfaat bagi
konsumen: dengan citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih
memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap merk tersebut
b.
Manfaat bagi
produsen: perusahaan akan dapat mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan
citra positif yang telah terbentuk terhadap merek produk lama.
3.
Loyalitas
Merek (Brand Loyalti)
Sikap senang terhadap produk yang direpresentasikan dalam bentuk
pembelian yang konsisten terhadap merek sepanjang waktu. Loyalitas merek
menjadi dasar untuk memprediksi seberapa besar kemungkinan konsumen pindah ke
merek lain. Penciptaan dan peningkatan loyalitas merek akan menghasilkan
peningkatan nilai-nilai kepercayaan terhadap merek.
Berkaitan
dengan loyalitas merek, perlu dicermati adanya 5 kategori pembeli:
a)
Switcher/price
buyer: pembeli yang berpindah-pindah, pada umumnya berkaitan dengan faktor
harga.
b)
Habitual buyer:
pembeli yang bersifat kebiasaan, tidak pernah mengalami ketidakpuasaan dalam
mengkonsumsi produk, biasanya berkaitan dengan preferensi, budaya.
c)
Satisfied
buyer: pembeli yang puas dengan merek yang mereka konsumsi, mempunyai
pertimbangan yang lebih rasional ketika memilih merek.
d)
Likes the brand
buyer: pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tertentu. Rasa suka didasari
oleh asosiasi yang berkaitan dengan pengalaman menggunakan merek itu dan juga
merek lain sebelumnya.
e)
Commited buyer:
pembeli setia/mempunyai komitmen, merupakan tingkatan teratas dalam kategori
pembeli dalam loyalitas merek. Mereka bangga dalam menggunakan merek tertentu.
4.
Perceived
quality
Didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan
kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang
diharapkan.
5.
Brand
association
Adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah
produk. Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat
kekuatan. Keterikatan pada
7
suatu
merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan
untuk mengkomunikasikannya.
Cara Mengukur Ekuitas Merk
Kekuatan suatu
merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:
1.
Leadership
yaitu kemampuan untuk mempengaruhi
pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
2.
Stability yaitu
kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
3.
Market adalah
kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
4.
Internationality
yaitu kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara
atau daerah lain.
5.
Trend merek
menjadi semakin penting dalam industri.
6.
Support adalah
besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
7.
Protection
merek tersebut mempunyai legalitas.
Manfaat
Pengukuran Ekuitas Merk
ü Hasil pengukuran dapat digunakan sebagai benchmark terhadap market
leader dan atau kompetitor lain.
ü Hasil pengukuran dapat dijadikan guidance untuk penyusunan strategi
komunikasi pemasaran
ü Membantu dalam pelaksanaan manajemen perusahaan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merek ialah istilah, nama, tanda simbol atau rancangan (kombinasi)
dari hal-hal tersebut guna mengidentufikasi suatu barang atau jasa. Dan
berperan penting untuk menjebatani atau menghubungkan konsumen dengan penjual /
produsen. Ekuitas merk ialah nilai suatu merk barang maupun jasa berdasarkan
seberapa kuat merek tersebut memiliki loyalitas merk, ekuitas nerk dapat di
ukur, dan bermanfaat untuk membantu perusahaan / penjual dalam melaksanakan
manajemen perusahaan dalam menyusun langkah atau strategi dalam menjalankan
perusahaan tersebut
9
Daftar pustaka
i.
Philip kotler,
kevin lane keller, 2007, manajemen pemasaran
ii.
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2171558-definisi-pengertian-dan-manfaat-ekuitas/
10
MAKALAH
“Merk Equity”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Kelompok
Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran
Dosen Pengajar :
Sri
Eka Astutiningsih, SE.MM,
Penyusun :
1.
Agus
Prasetyo ( 3223113002 )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) TULUNGAGUNG
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia,
nikmat dan hidayah Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafaatnya besok di hari
kiamat.
Dalam
menyusun makalah ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.ag, Selaku
ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).
2. Sri Eka Astitiningsih, SE .MM.
Selaku dosen pengajar.
3. Semua pihak yang ikut membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya
penulis mohon maaf yang sebesar–besarnya bila dalam penyusunan makalah ini
banyak ditemukan kesalahan dan kekurangan, baik dalam susunan kata dan bahasa
yang kami gunakan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya.
|
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR
ISI......................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................1
1.3 Tujuan
Pembahasan.................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................2
2.1 Pengertian
Merek.......................................................................2
2.2 Peran dan Manfaat
Merek.........................................................2
2.3 Tipe-tipe Merek..........................................................................3
2.4 Strategi
Merek............................................................................4
2.5 Ekuitas
Merek.............................................................................5
BAB III.
PENUTUP..........................................................................................9
3.1
Kesimpulan ....................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................10
ii